Bahasa arab merupakan salah satu harta kekayaan kaum arab yang tak akan pernah lenyap. Dari bahasa inilah sumber ilmu-ilmu islam ditemukan, bahkan dengan bahasa ini Allah mematenkan menjadi bahasa syurga di akhirat kelak. Dengan bahasa ini pula sumber ajaran islam dituliskan, yaitu al Quran dan sunnahnya.
Masa jahili adalah masa-masa dimana bahasa arab menjadi bahasa sehari-hari hingga masa Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam beserta sahabatnya. Namun, seiring berjalannya waktu, ajaran islam tersebar keseluruh dunia dengan sumbernya al Quran dan hadits. Dengan demikian tersebar pula bahasa arab, sehingga banyak dari kalangan non-arab yang ingin mempelajarinya. Dengan lahjah yang berbeda-beda, orang-orang non-arab mempelajari bahasa arab dan dari lahjah-lahjah mereka seringkali terjadi ketidaksesuaian pengucapan kosakata bahasa arab sehingga berujung kepada kerancuan. Kerancuan ini secara alami tersebar hingga menjadi bahasa keseharian, sehingga akan mengakibatkan kekeliruan makna pada generasi selanjutnya. Dengan bercampurnya kaum arab dengan non arab, kosakata bahasa arab semakin banyak yang tidak jelas maknanya.
Melihat keadaan seperti ini, para ahli lughah tergerak untuk mengumpulkan kosakata bahasa arab yang murni (fushah) dengan berbagai upaya, seperti mereka yang pergi ke daerah badui dimana bahasa arab mereka masih selamat dari kerancuan, kemudian mereka menulisnya dan mereka menamakan hasil tulisannya dengan nama Mu'jam. Diantara orang-orang tersebut ialah Khalil bin Ahmad, al Ashma'i, an Nadhor bin Syumail, Abu Zaid al Al Anshori, dan ahli lughah lainnya.
Diantara mu'jam-mu'jam karya ulama lughah, mu'jam al 'Ain adalah mu'jam yang pertama kali dibuat yang disusun oleh al Khalil bin Ahmad. Dan kali ini penulis ingin meresensi mujam tersebut. Berikut resensi tentang mu'jam al 'Ain dengan biografi singkat penyusunnya.
Penyusun
Nama lengkap beliau adalah Abu Abdur-Rahman al Khalil bin Ahmad bin Amru bin Tamim al Farahidi. Beliau biasa dipanggil al Khalil bin Ahmad, lahir pada tahun 100 H. Beliau tumbuh besar di Bashrah, dari kecil sudah terlihat kecerdasannya, beliau juga mempunyai kecerdasan dalam berirama, sehingga bisa menemukan ilmu 'Arudh. Beliau juga mengetahui permasalahan ilmu nahwu. Khalil menuntut ilmu di Basrah, menetap disana hingga ia menjadi ulama di daerahnya. Beliau wafat pada tahun 175 H. Diantara guru beliau adalah Abu Amru bin al A'la, Abu al Baida ar Riyahi, Abu Khairah Nahsyal, dan Isa bin Umar. Beliau juga mempunyai murid-muridnya, diantara ialah; al Ashma'i, an Nadhor bin Syumail, dan Abu Zaid. Dikatakan pula bahwa Sibawaih adalah perawi ilmu Khalil.
Dari proses perjalanan panjang menuntut ilmu, Khalil bin Ahmad telah menyusun beberapa kitab, diantaranya adalah; Kitab al 'Ain, Kitab al Iqo' wa an Naghom, Kitab al Jamal, Kitab al 'Arudh, Kitab Syawahid, Kitab an Nuqoth wa as Syakl, dan kitab Ma'ani al Huruf. Dari semua kitab yang beliau susun, menunjukan bahwa beliau mempunyai pengetahuan yang sangat luas dan memiliki derajat keilmuan yang tinggi, sehingga ia di jadikan imam basrah.
Perbedaan Pendapat tentang Kitab Mu'jam al 'Ain
Karya Khalil yang satu ini banyak diperdebatkan oleh kalangan ulama lughah tentang kevalidannya dalam penyusunan mu'jamnya, diantara pendapat-pendapat mereka adalah:
1. Sebagian ulama berpendapat bahwa Khalil tidak menyusun mu'jam ini, bahkan tidak hubungannya mu'jam ini dengan Khalil
2. Sebagian ulama lain berpendapat bahwa Khalil tidak menulis naskah mu'jam ini, akan tetapi hanya pelopor pikirnya saja
3. Sebagai ulama lain lagi berpendapat bahwa Khalil tidak menyusun sendiri kitab mu'jam al 'Ain ini, akan tetapi penyusunannya dibantu oleh kerabatnya.
4. Dan ulama lain lagi berpendapat bahwa Khalil menyusun mu'jam ini, akan tetapi tidak secara menyeluruh.
Semua pendapat ulama diatas terungkap berdasarkan pernyataan dari semua murid-muridnya Khalil, bahwasannya mereka semua mengetahui bahwa Khalil adalah Imam Madrasah Bashrah pada waktu itu, akan tetapi mereka tidak mengetahui karya beliau ini kecuali setelah kepergiannya, itupun melalui muridnya yang bernama al Laits al Mudzaffar.
Khalil membuat karya ini bertujuan untuk mengumpul semua kosakata bahasa Arab berikut dengan ketepatan dalam mengucapkannya dengan sempurna, agar tidak menyimpang dari tatabahasa arab, serta menertibkannya secara detail dengan manhaj yang beliau ciptakan sendiri.
Diantara manhaj-manhaj beliau yang digunakan dalam menyusun kitab mu'jam ini ialah;
1. Dalam menyusun mu'jam ini, Khalil menggunakan manhaj baru dalam penyusunan kosakata bahasa, dimana beliau menertibkan kosakata berdasarkan makhorij al Huruf, dimulai dengan huruf yang paling jauh makhrojnya, yaitu huruf ع kemudian huruf setelahnya. Jika diurutkan, maka urutan hurufnya seperti ini;
ع ح هـ خ غ – ق ك – ج ش ض – ص س ز – ط د ت – ظ ث ذ – ر ل ن – ف ب م – و ا ي همزة
2. Beliau mengumpulkan semua kosakata bahasa berdasarkan huruf aslinya, seperti me-mujarrod-kan huruf asli yang bertambah huruf dan mengembalikan yang maqlub kepada huruf aslinya. Dan pengurutan kosakata ini sesuai dengan jumlah huruf yang ada, diantara pengumpulan huruf tsunai, tulatsi shahih, tsulatsi mu'tal, lafif, ruba'I, dan khumasi.
3. Pengumpulan kosakata bersandarkan pada aturan at Taqlibat (pembolak-balikan huruf) yang beliau ciptakan sendiri, seperti kata ع ق ش)) maka taqlibatnya ialah; (ع ق ش – ع ش ق – ق ع ش – ق ش ع – ش ق ع – ش ع ق)
4. Khalil membedakan antara kosakata arab dengan kosakata muarrob (kata serapan yang diarabkan) dalam bentuk ruba'i dan khumasi
5. Perhatian Khalil terhadap sebagian lahjah arab dan menisbahkannya kepada pengucapnya.
6. Perhatian Khalil terhadap permasalahan al Qolb, al Ibdal, al Itba', dan al Idhdad, serta menyebutkan tokoh-tokoh lughawi dan nama-nama kabilah serta nama tempat.
7. Perhatian Khalil terhadap kosakata dari makna-makna Jahiliyah, bahkan juga terhadap makna-makna islami
8. Disebutkan pula dalam kitabnya kosakata yang digunakan oleh sebagian kabilah
9. Penggunaan dhobth al Lughah yang bermacam-macam
10. Menjelaskan kosakata yang tidak jelas dengan contoh-contoh yang ada di dalam al Quran, hadits, serta syiir arab.
Setiap mu'jam memiliki kelebihan dan kelemahan, begitu pula dengan mu'jam al 'Ain ini, diantara kelebihannya ialah;
1. Mu'jam al 'Ain adalah mu'jam yang pertama kali disusun dan dengan manhaj yang baru dengan tertib dan teratur.
2. Disusun dengan adanya taqlibat dan pengurutan dengan urutan makhorij al-Huruf, serta mengumpulkan huruf berdasarkan huruf aslinya.
3. Khalil membedakan antara kosakata yang sering dipakai dan yang tidak sering dipakai
4. Khalil membedakan antara kosakata arab dengan kosakata muarrob
5. Khalil mengumpulkan pembahasan tentang shoutiyah, ilmu dalaliyah, dan usul huruf dalam satu makna.
Walaupun penyusun sudah berpengalaman dalam menyusun sebuah kitab, akan tetapi adapula kelemahannya. Begitu pula dengan mu'jam ini yang mempunyai kelemahan, diantara kelemahannya adalah;
1. Sulitnya pembahasan dalam mu'jam ini dan sulit pula dalam mengetahui makna dari sebagian kosakatanya. Penyebabnya adalah manhaj yang yang diciptakan Khalil, yaitu manhaj shoutiyah, dimana beliau mengurutkan huruf berdasarkan makhorij al Huruf, dan aturan taqlibat, serta bentuk pada sebagian kosakata yang tercampur.
2. Banyak kosakata yang keliru dan menyimpang
3. Adanya kesalahan sharf dan usul lughah di dalam mu'jam
4. Khalil mengutip sebagian kosakata dari ulama mutaakhir
5. Pemberian contoh berupa syiir modern yang tidak sesuai dengan kosakatanya
6. Tidak adanya nisbah pada sebagian contoh syiir kepada pengucapnya
7. Tidak diperdulikannya sebagian bentuk kata yang sering digunakan dalam pengucapan bahasa
Tersusunnya mu'jam al 'Ain ini menjadikan banyak dari kalangan ulama lughah ingin mengkajinya. Hasilnya, ada sebagian ulama yang memberikan tambahan dari kekurangannya serta mentashihnya, ada yang mengkritikisinya, adapula ulama yang membenarkan menyalahkan kritikan yang diungkapkan oleh ulama yang mengkritiknya, bahkan adapula yang mengikuti manhaj mu'jam ini. Diantara kitab-kitabnya mereka ialah sebagai berikut;
1. Kitab-kitab melengkapi kekurangannya;
a. Fait al 'Ain karya al Khalil bin Ahmad
b. Al Istidrok 'ala al 'Ain karya as Sudusi dan al Jahdhomi
c. Al Jami fi al Lughah karya Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah al Karomani (329 H)
d. Fait al 'Ain karya Abu Amru Muhammad bin Abdul Wahid az Zahid al Muththariz (345 H)
e. At Takmilah karya Abu Hamid Ahmad bin Muhammad al Basyti al Khoriji (348 H)
2. Kitab-kitab yang mengritik mu'jam al 'Ain;
a. Ar Rod ala' al Khalil wa Ishlah ma fi Kitab al 'Ain min al Golath wa al Mahal karya Abu Thalib al Mufadhol bin Salamah al Kufi (308 H)
b. Ar Rod ala' al Laits karya Abu Mansur Muhammad bin Ahmad al Azhari (370 H)
c. Istidrak al Golath al Waqi fi Kitab al 'Ain karya Abu Bakar az Zubaidi al Andalusi (379 H)
d. Golth al 'Ain karya al Khatib al Iskafi (420 H)
3. Kitab-kitab yang menyalahi kritik ulama l'Ain;
a. At Tawassuth karya Ibnu Duraid (321 H)
b. Ar Rod ala' al Mufadhol karya Nufthuwaih (323 H) dan Ibnu Durustwaih dalam kitab sama judulnya
c. Risalah al Intishor lilkhalil fima waroda alaihi fi al 'Ain karya az Zubaidi (379 H)
4. Kitab-kitab yang mengikuti manhaj mu'jam al 'Ain
a. Mu'jam al
b. Mu'jam Tahzib al Lughah karya Al Azhari (370 H)
c. Mu'jam al Muhith karya ash Shohib bin 'Ibad (385 H)
d. Mu'jam al Muhkam dan Al Muhith al A'dzom karya Ibnu Sidah (458 H)
1 comments:
thx.............
Post a Comment